Rabu, 15 April 2015

Logoterapi


Nama:  Tsuraya Farah Khansa W.
NPM: 17512491
Kelas:  3PA06

a.       Konsep dasar

      Viktor Frankl mengembangkan logoterapi yaitu corak psikologi yang diandasi oleh filsafat hidup dan wawasan mengenai manusia yang mengakui adanya dimensi kerohan, disamping dimensi ragawi dan dimensi kejiwaan (termasuk dimensi sosial). Logoterapi beranggapan bahwa makna hidup (the meaning of life) dan hasrat untuk hidup bermakna (the will to meaning).

       Logoterapi memiliki wawasan mengenai manusia yang berlandaskan tiga pilar filosofis yang satu dengan lainnya erat berhubungan dan saling berkaitan, yaitu kebebasan berkehendak, kehendak hidup berwarna, dan makna hidup.

1.      Kebebasan berkehendak (freedom of will)
      Dalam pandangan logoterapi manusia adalah makhluk yang istimewa karena mempunyai kebebasan. Kebebasan disini bukanlah kebebasan yang mutlak, tetapi kebebasan yang bertanggung jawab. Kebebasan manusia bukanlah kebebasan dari (freedom from) kondisi-kondisi biologis, psikologis, dan sosiokutural tetapi lebih pada kebebasan untuk mengambil sikap (freedom to take a stand)atas kondisi-kondisi tersebut.
     
      Kelebihan manusia yang lain adalah kemampuannya untuk mengambil jarak terhadap kondisi di luar dirinya, bahkan manusia juga mempunyai kemampuan mengambil jarak terhadap dirinya sendiri (self detachment). Kemampuan-kemampuan inilah yang kemudian membuat manusia disebut sebagai “the self determing being” yang berarti manusia mempunyai kebebasan untuk menentukan sendiri apa yang dianggap penting dalam hidupnya.

2.      Kehendak hidup bermakna (the will to mening)
      Menurut Frankl, motivasi hidup manusia yang utama adalah mencari makna ini berbeda dengan psikoanalisa yang memandang manusia adalah pencari kesenangan, atau juga pandangan psikologi individual bahwa manusia adalah pencari kekuasaan.

3.      Makna hidup (the meaning of life)
      Makna hidup adalah sesuatu yang dianggap penting, benar dan didambakan serta memberikan nilai khusus bagi seseorang. Untuk tujuan praktis makna hidup dianggap identik dengan tujuan hidup. Adapun karakteristik makna hidup adalah:
     ·         Unik dan personal
     ·         Spesifik dan konkrit
     ·         Memberi pedoman dan arah.
     ·         Pendalaman dan pemahaman tri-nilai
     ·         Ibadah


b.      Unsur-unsur terapi

        Logoterapi adalah suatu tipe terapi eksistensial yang bertujuan untuk membantu orang-orang akna adalah kehidupan mereka. Menurut Frank, pencarian makna dalam hidup merupakan akar atau sumber dari usaha manusia dan pencarian itu berada pada tingkat intelektual dan bukan pada tingkat instingtif. “makna” adalah milik individu, unik bagi sang pribadi dalam situasinya pada suatu momen tertentu dan berbeda dengan nilai-nilai yang dimiliki oleh banyak orang.

        Logoterapi juga berurusan dengan penyadaran manusia tterhadap tanggung jawabnya karena tanggung jawab merupakan dasar yang hakiki bagi keberadaan manusia.  Peran terapis dalam logoterapi adalah menjaga hubungan yang akbrab dan pemisahan ilmiah, mengendalikan filsafat pribadi, terapis bukan guru atau pengkhotbah, memberi makna lagi pada penderita, dan untuk memberi makna pada hidup dan menekankan makna kerja dan cinta.
     
c.       Teknik-teknik terapi

         Neurosis kecemasan dan keadaan fobia ditandai oleh kecemasan antisipatori yang menimbulkan kondisi yang ditakuti pasien. Terjadinya kondisi tersebut kemudian memperkuat kecemasan antisipatori yang mengakibatkan lingkaran setan sehingga pasien menghindar atau menarik diri dari situasi-situasi tersebut, dimana ia merasa bahwa kecemasannya akan terjadi. Dalam kasis-kasus yang menyangkut antisipatori, teknik logoterapi yang disebut intense paradoksial (paradoxical intention) sangat berguna.

        Sebaliknya, perhatian dan observasi diri yang berlebih-lebihan ditangani dengan teknik logoterapi lain, yakni derefleksi (dereflexion). Dengan teknik derefleksi, pasien diberi kemungkinan untuk mengabaikan neurosisnya dan memusatkan perhatian pada sesuatu yang terlepas dari dirinya. Di pihak lain, pasien yang mengalami kasus yang tidak bias disembuhkan dan nasib bburuk yang tidak bias diubah, maka perhatian pasien diarahkan kepada unsure rohani dan didorong supaya pasien menemui nilai sikap. Teknik logoterapi ini dinamakan bimbingan rohani (spiritual ministry).
           
Daftar Pustaka

DS, Rendro. (2010). Beyond Borders: Communication Modernity & History. Jakarta: STIKOM The     London School of Public Relations.
Semiun, Yustinus. (2006). Kesehatan Mental 1. Yogyakarta: Kanisius.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar