Sabtu, 10 Januari 2015

Tugas Psikologi Manajemen 4


Nama:   Tsuraya Farah Khansa W.
NPM:    17512491
Kelas:    3PA06

Komunikasi dalam Managemen

a.       Definisi komunikasi

Kata komunikasi berasal dari bahasa Latin communication yang berarti ‘pemberitahuan’ atau ‘pertukaran pikiran’. Jadi, secara garis besar, dalam suatu proses komunikasi haruslah terdapat unsur-unsur kesamaan makna agar terjadi suatu pertukaran pikiran dan pengertian antara komunikator (penyyebar pesan) dan komunikan (penerima pesan).
                Ada tiga pengertian utama komunikasi secara etimologis, terminologis, dan paradigmatis, yaitu:
1.       Secara etimologis, komunikasi dipelajari menurut asal-usul kata, yaitu komunikasi berasal dari bahasa latin ‘communicatio’ dan perkataan ini bersumber pada kata ‘comminis’ yang berarti sama makna mengenai sesuatu hal yang dikomunikasikan.
2.       Secara terminologis, komunikasi berarti proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.
3.       Secara paradigmatic, komunikasi berarti pola yang meliputi sejumlah komponen berkorelasi satu sama lain secara fungsional untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Contohnya adalah ceramah, kuliah, dakwah, diplomasi, dan sebagainya.

b.      Proses komunikasi

Proses komunikasi adalah setiap langkah mulai dari saat menciptakan informasi sampai dipahami oleh komunikan. Dalam aplikasinya, langkah-langkah dalam proses komunikasi adalah sebagai berikut:
1.       Ide/gagasan diciptakan oleh sumber/komunikator.
2.       Ide yang diciptakan tersebut kemudian dialihbentukkan menjadi lambang-lambang komunikasi yang mempunyai makna dan dapat dikirimkan.
3.       Pesan yang telah di-encoding tersebut selanjutnya dikirimkan melalui saluran/ media yang sesuai dengan karakteristik lambang-lambang komunikasi ditujukan kepada komunikan.
4.       Penerima menafsirkan isi pesan sesuai dengan persepsinya untuk mengartikan maksud pesan tersebut.
5.       Apabila pesan tersebut telah berhasil di-decoding­, khalayak akan mengirim kembali pesan tersebut ke komunikator.

c.       Hambatan komunikasi

Menurut Robbins (2003), ada empat hambatan komunikasi yang akan mempengaruhi kualitas komunikasi yang kita lakukan:
1.       Perbedaan bahasa dan persepsi
Karena persepsi anda unik, gagasan yang ingin anda sampaikan berbeda dengan orang lain. Sebagai pengirim, anda memilih rincian yang tampaknya penting bagi anda, yaitu proses yang dikenal sebagai persepsi selektif. Sebagai penerima, anda mencoba menyesuaikan rincian baru ke dalam pola yang sudah ada dalam diri anda. Apabila yang dimaksud tidak ada kesesuaian, kita cenderung mengubah informasi iitu ketimbang mengatur ulang pola yang sudah ada. Hal inilah yang menyebabkan pengertian kita terhadap sesuatu hal akan berbeda secara dramatis dengan orang lain.
2.       Gangguan komunikasi
Menurut Locker (2000), ada 2 gangguan dalam berkomunikasi, yaitu:
·      Gangguan emosional, yaitu kesulitan dalam menyusun pesan jika sedang dalam keadaan marah, kecewa, atau takut. Hal ini menyebabkan gagasan dan perasaan sering membuat kita sulit bersikap objektif.
·      Gangguan fisik, yaitu hubungan yang buruk, akustik yang jelek, dan tulisan yang tidak dapat dibaca.
      1.       Overload informasi
Komunikasi bisnis sering terganggu karena materinya rumit dan kontroversional. Jumlah pesan bisnis yang disampaikan semakin hari semakin banyak dan peluang untuk terjadinya umpan balik sering terbatas, sehingga sulit untuk meluruskan salah pengertian ketika hal itu terjadii
2.       Penyaringan yang tidak tepat
Menyaring adalah membuang atau menyingkat informasi sebelum pesan itu diteruskan kepada orang lain. Namun apabila hal tersebut mempengaruhi jumlah dan mutu informasi yang diteruskan, tentu ajan mempengaruhi komunikasi efektif yang diharapkan.

d.      Definisi Komunikasi Interpersonal

Komunikasi interpersonal adalah interaksi tatap muka antar dua atau beberapa orang, dimana pengirim dapat menyampaikan pesan secara langsung, dan penerima pesan dapat menerima dan menanggapi secara langsung pula. Kebanyajan komunikasi interpersonal berbentuk verbal disertai ungkapan-ungkapan nonverbal dan dilakukan secara lian.

Pelatihan dan Pengembangan

a.       Definisi pelatihan

Menurut peraturan pemerintah R.I. nomor 71 tahun 1991 dikemukakan bahwa pelatihan (pelatihan kerja) adalah keseluruhan kegiatan untuk memberikan, memperoleh, meningkatkan serta mengembangkan keterampilan, produktivitas, disiplin, sikap kerja, dan etos kerja pada tingkat keterampilan tertentu yang pelaksanaannya lebih mengutamakan prakterk daripada teori.

b.      Tujuan dan sasaran pelatihan dan pengembangan.

Tujuan pelatihan terdiri atas tujuan pembelajaran antara yaitu keluaran (output) yaitu perubahan perilaku peserta pelatihan dalam ranah (domain) kognisi, keterampilan, sikap dan nila-nilai, serta tujuan pembelajaran akhir yaitu pengaruh (outcome)

c.       Perbedaan pelatihan dan pengembangan.

Pelatihan dan pengembangan merupakan dua konsep yang sama yaitu untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan. Tetapi dilihat dari tujuannya, umumnya kedua konsep tersebut dapat dibedakan. Pelatihan lebih ditekankan pada peningkatan kemampuan untuk melakukan pekerjaan yang spesifik saat ini, dan pengembangan lebih ditekankan pada peningkatan pengetahuan untuk melakukan pekerjaan pada masa yang akan dating, yang dilakukan melalui pendekatan yang terintegrasi dengan kegiatan lain untuk mengubah perilaku kerja.

d.      Faktor psikologi dalam pelatihan dan pengembangan

David McClelland (1961) mencoba menjelaskan suatu lingkungan psikologis yang mempengaruhi perilaku individu unutk melakukan kegiatan-kegiatan yang bermuara pasa akumulasi kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi. McClelland menyatakan bahwa Nedd for Achievement dimanifestasikan kedalam beberapa gaya hidup, yaitu:
1.       Dorongan untuk selalu mengambil resiko (risk-taking).
2.       Kemauan untuk bekerja keras dalam upaya untuk mencapai suatu tujuan.
3.       Kecenderungan untuk memiliki rasa tanggung jawab pribadi yang tinggi.
4.       Dorongan untuk memperdalam pengetahuan tentang tujuan-tujuan konkret suatu kegiatan yang diperlukan dalam rangka penyusunan target.
5.       Pengusaha dengan Nedd for Achievement biasanya memiliki naluri dan kapabilitas untuk membuat rencana jangka panjang dan cara mengorganisasi perusahaan yang dipimpinnya.
Jadi McClelland melihat kepada faktor psikologis individu yang dibentuk oleh lingkungan dimana dia dilahirkan dan dibesarkkan sebagai factor dominan yang menentukan perilaku ekonomi.

e.      Teknik dan metode Pelatihan

Ada beberapa tenik yang bias digunakan dalam pelatihan  dan pengembangan, yaitu:
1.       On the job training

a.       Job instruction training (JIT)

b.      Job rotation
c.       Apprenticeships (magang)
d.      Coaching
2.       Off the job training
a.       Lecture/kuliah mimbar
b.      Vestibule training
c.       Role playing
d.      Behavior modeling
e.      Case study
f.        Simulation
g.       Self study
h.      Programmed learning
i.         Laboratory training (latihan dalam laboraturium)




Hadiwinata, Bob. S. (2002). Politik Bisnis Internasional. Jogjakarta: Kanisius.
Hardjana, Agus M. (2003). Komunikasi Intrapersonal dan Interpersonal. Jogjakarta: Kanisius.
Hariandja, Marihot T.E. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Grasindo.
Sirait, Justine T.  Memahami Aspek-Aspek Pengelolaan Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi. Grasindo.
Sukoco, Badri M. (2007). Manajemen Administras Perkantoran Modern. Penerbit Erlangga.
Suprapto, Tommy. (2009), Pengantar Teori dan Manajemen Komunikasi. Jogjakarta: MedPress.
Tim Pengembangan Ilmu Pendidikan FIP-UPI. (2007). Ilmu & Aplikasi Pendidikan. Grasindo