Sabtu, 07 November 2015

CBIS (Sistem Informasi Berbasis Komputer)

Sistem informasi berbasis komputer meruoakan sebuah sistem yang terintegrasi, sistem-manusia-mesin yang memanfaatkan perangkat keras, perangkat lunak, database, dan prosedut yang bertujuan untuk menyediakan informasi yang mendukung kegiatan organisasi (Marimin, Tanjung & Prabowo, 2006). 
Menurut Umar (2005), CBIS merupakan evolusi sistem informasi yang berbasiskan komputer yang tahapannya memperlihatkan  perkembangan kemajuan teknologi sistem informasi sekaligus pemanfaatannya oleh orang-orang yang berkepentingan dalam perusahaan.

Stair (dalam Fatta,2007)) menjelaskan bahwa sistem informasi berbasis komputer (CBIS) dalam suatu organisasi terdiri dari komponen-komponen berikut:
a. Perangkat keras, yaitu perangkat keras komponen untuk melengkapi kegiatan memasukkan data, memproses data, dan keluaran data.
b. Perangkat lunak, yaitu program dan instruksi yang diberikan ke komputer.
c. Database yaitu kumpulan data dan informasi yang diorganisasikan sedemikian rupa sehinga mudah diakses pengguna sistem informasi.
d. Telekomunikasi, yaitu komunikasi yang menghubungkan antara pengguna sistem dengan sistem komputer secara bersama-sama ke dalam suatu jaringan kerja yang efektif.

Evolusi/Perkembangan CBIS
SIA
Umar (2005) mengatakan sistem informasi administrasi (SIA) menggunakan komputer hanya untuk pengolahan data perusahaan yang bersifat sederhana, dimana informasi untuk manajemen masih merupakan produk sampingan.
SIM
Menurut Fatta (2007) sistem informasi manajemen (SIM) adalah sebuah sistem informasi pada level manajemen yang berfungsi untuk membantu perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan dengan menyediakan resume rutin dan laporan-laporan tertentu. SIM mengambil data mentah dari TPS dan mengubahnya menjadi kumpulan data yan lebih berarti yang dibutuhkan manajer untuk menjalankan tanggung jawabnya. Untuk mengembangkan suatu SIM, diperlukan pemahaman yang baik tentang informasi apa saja yang dubutuhkan manajer dan bagaimana mereka menggunakan informasi tersebut.
SPK
Decision support system atau sistem pendukung keputusan menurut Fatta (2007) merupakan sistem informasi pada level manajemen dari suatu organisasi yang mengombinasikan data dan model analisi yang canggih atau peralatan data analisis untuk mendukung pengambilan yang semi terstruktur dan tidak terstruktur. SPK dirancang untuk membantu pengambilan keputusan organisasional. SPK biasanya tersusun dari:
a. Database
b. Model grafis atau matematis, yang digunakan untuk proses bisnis.
c. Antarmuka pengguna, yang digunakan oleh pengguna untnuk berkomunikasi dengan SPK.
OA
Office automation menurut Umar (2005) memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktivitas dianatara manajer dan pekerja kantor melalui penggunaan alat-alat elektronik, seperti modem, faksimil, word-processing, electronic mail, dan desktop publishing.
Sistem Pakar
Expert system atau sistem pakar menurut Fatta (2007) merupakan representasi yang menggambarkan cara seorang ali dalam mendekati suatu masalah. Sistem pakar lebih berpusat pada bagaimana mengodekan dan memanipulasi pengetahuan dari informasi. Adapun cara kerja sistem pakar adalah sebagai berikut:
a. Pengguna berkomunikasi dengan sistem menggunakan dialog interaktif.
b. Sistem pakar menyanyakan pertanyaan (jawaban akan ditanyakan seorang pakar) dan pengguna memberikan jawaban.
c. Jawaban digunakan untuk menentukan aturan mana yang dipakai dan sistem pakar menyediakan rekomendasi berdasarkan aturan yang telah disimpan.
d. Seorang knowledge engineer bertanggung jawab pada bagaimana melakukan akusisi pengetahuan, sama seperti seorang analis tetapi dilatih untuk menggunakan teknik yang berbeda.

Daftar Pustaka
Fatta, H. A. (2007). Analisis dan perancangan sistem informasi untuk keunggulan bersaing             
            perusahaan dan organisasi modern. Yogyakarta: ANDI OFFSET.
Marimin, Tanjung, H., Prabowo, H. (2006). Sistem informasi manajemen sumber daya 
           manusia. Jakarta: Grasindo
Umar, H. (2005). Evaluasi kinerja perusahaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Sistem Informasi Psikologi

Suatu sistem memiliki karakteristik tertentu menurut Haryadi (2009). 
1. Komponen atau elemen-elemen yang lebih kecil disebut dengan subsistem. misal, sistem komputer terdiri dari subsistem perangkat keras, perangkat lunak, dan manusia. 
2. Komponen atau elemen-elemen yang lebih besar disebut dengan suprasistem. Misal, jika perangkat keras adalah sistem yang memiliki sub sistem CPU, perangkat I/O, dan memori, suprasistem perangkat keras adalah sistem komputer.

Tujuan Sistem
Menurut Susanto (dalam Djahir & Pratita, 2014), tujuan sistem merupakan target atau sasaran akhir yang ingin dicapai oleh suatu sistem. Agar target atau sasaran tersebut bisa tercapai, maka target tersebut harus diketahui terlebih dahulu kriterianya. kriteria dapat juga digunakan sebagai tolok ukur dalam menilai keberhasilan suatu sistem dan menjadi dasar dilakukannya suatu pengendalian.

Berikut akan dijelaskan mengenai input, process dan output menurut Susanto (dalam Djahir & Pratita, 2014)
1. Input
Input merupakan segala sesuatu yang masuk ke dalam suatu sistem. Input dapat berupa energi, manusia, data, modal, bahan baku, layanan, dan lainnya. Input merupakan pemicu bagi sistem untuk melakukan proses yang diperlukan. Input diklasifikasikan menjadi tiga kategori, yaitu serial input, probable input dan feedback input.
2. Process
Proses merupakan perubahan dari input menjadi output. Proses ini mungkin dilakukan oleh mesin, orang, atau komputer. Kombinasi input serta urutan yang berbeda untuk menghasilkan output yang bermacam-macam menjadikan proses itu sangat kompleks. Proses mungkin berupa perakitan yang menghasilkan suatu macam output dari berbagai macam input yang disusun berdasarkan aturan tertentu.
3. Output
Output merupakan hasil dari suatu proses yang merupakan tujuan dari sistem. Output seperti halnya input mungkin berbentuk produk, servis, informasi dalam bentuk print out komputer atau energi output dari dinamo.

Lingkungan sistem
Menurut Susanto (dalam Djahir & Pratita, 2014), lingkungan sistem adalah faktor-faktor di luar sistem yang mempengaruhi sistem yang terdiri dari 2 macam, yaitu lingkungan internal yang merupakan lingkungan yang berada didalam sistem; dan lingkungan eksternal yang merupakan lingkungan yang berada diluar sistem. Bak lingkungan internal maupun eksternal memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap sistem, sebaliknya suatu sistem sedikit sekali memiliki kemampuan untuk mengubah lingkungan.

Umpan Balik
Umpan balik (feedback) menurut Hall (2007) adalah suatu bentuk output  yang dikirim kembali ke sistem sebagai sumber data. Umpat balik dapat bersifat internal dan eksternal dan digunakan untuk memulai atau mengubah proses. Contohnya, laporan status persediaan akan memperingatkan staf pengendali persediaan bahwa suatu barang persediaan telah jadi ke-, atau di bawah tingkat minimum yang diizinkan. Umpan balik internal, dari informasi ini akan memulai proses pemesanan persediaan untuk mengisi kembali persediaan. Dalam cara yang sama, umpan balik eksternal mengenai tingkat utang pelanggan yang tidak tertagih dapat digunakan untuk menyesuaikan kebijakan pemberian kredit perusahaan.

Contoh pengaplikasian sistem informasi psikologi adalah pengambilan data dari tes psikologi dan skoring menggunakan teknologi komputer.

Daftar Pustaka
Djahir, Y., Pratita, D. (2014). Bahan ajar sistem informasi manajemen. Yogyakarta: Deepublish.
Hall, J. A., (2007). Sistem informasi akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
Haryadi, H. (2009). Administrasi perkantoran untuk manajer dan staff. Jakarta: Transmedia Pustaka.