Minggu, 26 Oktober 2014

Tugas Pertemuan II


             Pengorganisasian struktur managemen

A.    Definisi pengorganisasian
      Pengorganisasian adalah mengumpulkan dan mengoordinasikan manusia, keuangan, hal-hal fisik, yang bersifat informasi, dan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi.

B.     Pengorganisasian sebagai fungsi managemen
      Dalam dunia bisnis saat ini, para eksekutif besar tidak hanya beradaptasi pada kondisi yang berubah, tetapi juga menerapkan-secara fanatik, dengan bersemangan secara konsisten, dan dengan disiplin – prinsip prinsip manajemen dasar. Dasar-dasar ini termasuk keempat fungsi tradisional dari manajeme: perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian. Keempatnya tetap relevan dan masih memberikan dasar-dasar yang diperlukan pada tahap awal pendirian dan juga pada tahap memantapkan perusahaan. Fungsi pengorganisasian adalah menciptakan sebuah organisasi yang dinamis.

       
        Actuating dalam managemen

A.    Definisi Actuating
      Actuating adalah proses menggerakkan atau memotivasi anggota agar bersemangat dan tergerak untuk bekerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

B.     Pentingnya Actuating
      Dalam melaksanakan fungsi actuating, seorang manajer harus mampu menetapkan dan memuaskan kebutuhan para staf, memberi penghargaan, memimpin, mengembangkan, serta meemberi kompensasi kepada mereka. Oleh karena itu, actuating sangat diperlukan oleh karyawan untuk memotivasi mereka agar dapat lebih bersemangat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

C.     Prinsip Actuating
1.      Prinsip mengarah kepada tujuan
2.      Keharmonisan dengan tujuan
3.      Prinsip kesatuan komando


         Mengendalikan Fungsi Managemen

A.    Definisi controlling
      Controlling adalah kegiatan pengawasan dengan cara melakukan penilaian dan mengendalikan jalannya kegiatan organisasi.

B.     Langkah-langkah dalam control
      Secara umum, proses pengawasan (controlling) meliputi langkah-langkah berikut:
1.      Penetapan standar dan metode penilaian kinerja;
2.      Penilaian kinerja;
3.      Penilaian apakah kinerja memenuhi standar atau tidak;
4.      Pengambilan tindakan koreksi.

C.     Control sebagai fungsi manajemen
      Manajemen proses merupakan fungsi-fungsi manajemen secara akumulatif, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Pengawasan (controlling) merupakan proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan tersebut.


         Motivasi

A.    Definisi motivasi
      Motivasi adalah hal yang mendorong seseorang melakukan sesuatu dan mengeluarkan seluruh usaha dan energinya untuk itu.

B.     Definisi motivasi kerja
      Motivasi kerja adalah dorongan kehendak yang memengaruhi perilaku tenaga kerja untuk dapat meningkatkan produktivitas kerja karena adanya keyakinan bahwa peningkatan produktivitas mempunyai manfaat bagi dirinya.

C.     Teori-teori motivasi
 1.      Teori Hierarki kebutuhan dari Abraham Maslow. Maslow mengatakan bahwa dalam setiap diri manusia terdapat hierarki dari lima kebutuhan dasar, seperti kebutuhan fisiologis, rasa aman, social, penghargaan, dan kebutuhan untuk aktualisasi diri.
2.      Teori X dan Teori Y dari Douglas McGregor. McGregor mengemukakan dua pandangan nyata mengenai manusia: pandangan pertama pada dasarnya negative, disebut teori X dan yang kedua pada dasarnya positif, disebut teori Y.
3.      Teori dua factor dari Frederick Herzberg. Teori ini juga disebut teori hygiene (motivation-hygiene theory). Dengan keyakinan bahwa hubungan seorang individu dengan pekerjaan adalah mendasar dan bahwa sekap seseorang terhadap pekerjaan bias dengan sangat baik menentukan keberhasilan atau kegagalan.


Kepuasan Kerja

A.    Definisi kepuasan kerja
      Handoko (1987) dan Asa’ad (1987) mendefinisikan kepuasan kerja sebagai penilaian atau cerminan dari perasaan pekerja terhadap pekerjaannya. Hal ini tampak dalam sikap positif pekerja terhadap pekerjaannya dan segala sesuatu yang dihadapi dlingkungan kerjanya.

B.     Aspek-aspek kepuasan kerja
     Menurut Robbins (1996) ada lima aspek kepuasan kerja, yaitu:
1.     Kerja yang secara mental menantang
2.     Ganjarang yang pantas
3.     Kondisi kerja yang mendukung
4.     Rekan kerja yang mendukung
5.     Kesesuaian kepribadian dengan pekerjaan

C.    Faktor-faktor penentu kepuasan kerja
      Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja, dapat digunakan Job Description Index (JDI) yang menurut Luthans (1995) ada lima, yaitu:
·         Pembayaran, seperti gaji dan upah.
·         Pekerjaan itu sendiri.
·         Promosi pekerjaan.
·         Kepenyeliaan (supervisi).
·         Rekan sekerja.

Asmadi. (2005). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Bateman, Thomas S., Snell, Scott A. (2008). MANAJEMEN, Edisi 7 Kepemimpinqn dan Kolaborasi dalam Dunia yang Kompetitif. Jakarta: Salemba Empat.
Cahyadi, Eko R., Mulianto, Sindu. (2006). Panduan lengkap Supervisi Diperkaya Perspektif Syariah. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Judge, Timothy A., Robbins, Stephen P. (2008). Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat.
Jurnal Kepuasan Kerja. Universitas Sumatera Utara. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23597/3/Chapter%20II.pdf
Mustikawati, Indah., Purnastuti, Losina. Ekonomi SMA/MA KKls XII (Diknas). Jakarta: PT. Grasindo.
Ranggabawono, Icuk., Suparmoko, M. (2006). Ekonomi 3. Yudhistira Ghalia Indonesia.
Steward, Grant. (2000). Sukses Manajemen Penjualan. Jakarta: Erlangga.
Umar, Husein. (2000). Business An Introduction. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar