Kapas
bukan saja dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sandang kita saja, tapi
dapat juga memenuhi kebutuhan pangan manusia. Hasil penelitian ilmuwan Amerika
keturunan India yakni Ganesan Sunilkumar dan Keerti S.Rathore yang menuturkan,
bahwa melalui perombakan teknologi interferensi RNA (Ribonucleic Acid
interference), dengan sukses mengurangi gossypol, suatu zat beracun dalam bibit
kapas. Agar biji kapas dapat dimakan dengan aman, dan menjadi makanan pokok
masa depan di kawasan miskin, memberikan sejumlah besar sumber protein bagi
manusia dan ternak.
Menurut
laporan INDOlink, kedua ilmuwan menuturkan bahwa penelitian ini dapat
mengeksploitasi sumber gizi makanan yang baru bagi ratusan juta penduduk,
dan hasil penelitian mereka juga dipublikasikan di majalah Proceedings of the National Academy of Science Amerika yang terbit
pada 28 November lalu. Mereka dapat menemukan metode untuk menghambat kandungan
gossypol dalam bibit kapas. Gossypol (fenol biji kapas) adalah suatu senyawa
beracun yang keras, tapi mereka dapat mengurangi kadarnya hingga pada titik
teraman, agar biji kapas dapat dikonsumsi.
Peneliti
terkait menuturkan, bahwa biji yang telah diolah melalui teknologi ini, bukan
saja telah memenuhi standar dari FDA (U.S.Food and Drug Administration) dan
WHO, tetapi mereka juga dengan optimis memprediksikan, bahwa di masa mendatang
biji kapas dapat menjadi sumber protein yang dibutuhkan sepanjang tahun pada
500 juta penduduk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar