Minggu, 27 Oktober 2013

PSIKOLOGI DAN INTERNET DALAM LINGKUP INTERPERSONAL

I. Pendahuluan

a.       Latar Belakang
Internet merupakan salah satu alat komunikasi yang saat ini sangan banyak digunakan banyak kalangan, salah satu pengguna terbesar adalah remaja. Melalui dunia maya, remaja lebih banyak berinteraksi  namun tidak hanya kepada teman atau orang yang dikenal melainkan orang yang baru dikenal di dunia maya.

Privasi terkadang diperlihatkan untuk mengenalkan diri secara tidak langsung terhadap pengguna social media yang lain. Namun tidak sedikit dari remaja yang memalsukan identitas mereka di social media dengan tujuan tertentu.

b.      Rumusan Masalah
1.       Bagaimana aspek psikologis pengguna internet?
2.       Bagiamana aspek demografis dari pengguna internet?

c.       Tujuan
1.       Mahasiswa dapat mengetahui aspek psikologis (fenomena identitas diri melalu internet) pengguna internet
2.       Mahasiswa dapat menjelaskan pengaruh demografis pengguna internet

II. Analisa dan Pembahasan

A.      Aspek Psikologis dari  Individu Pengguna Internet

Sebagian riset akademik yang telah dilakukan mengenai facebook memfokuskan pada bagaimana penguna menampilkan identitas diri dan terkait dengan isu privasi. Melihat banyaknya jumlah informasi yang ditampilkan oleh pengguna facebook, kecenderungan terbukanya informasi yang mereka tampilkan serta kurangnya control pengguna akan privasi, Gross dan Acquisti mengemukakan bahwa kemungkinan besar pengguna mempertaruhkan keamanan diri mereka di dunia nyata (offline) sekaligus di dunia maya (online).

Isu privasi dan keamanan diri dalam penggunaan situs jejaring social umumnya tidak terdefinisikan atau tidak disadari secara luas. Kita dapat melihat sendiri dalam berbagai jenis interaksi seringkali transaksi serta data-data pengguna tersebar secara eksplisit tersebar disitus jejaring social. Selain itu terdapat karakteristik dalam komunikasi bermediasi computer yang dianggap rentan menyebabkan dampak  negative di internet, yaitu anonimitas. Anonimitas ini mendorong kea rah timbulnya disembodiment, sebuah identitas yang tidak tergantung atau dibatasi oleh tampilan fisik. Seperti yang diungkapkan oleh Turkle(1995) “anda dapat menjadi siapa saja di internet. Anda dapat sepenuhnya menciptakan identitas baru sesuai keinginan”.

B.      Aspek Demografis dari Individu Pengguna Internet

Situs jejaring social memiliki beragam fitus teknis. Namun pada umunya, mereka memuat dan memperlihatkan profil penggunanya serta daftar teman yang juga merupakan pengguna dalam system tersebut. Umumnya profil disusun berdasarkan pernyataan yang mengacu pada usia, gender,  lokasi, dan “tentang saya”. Biasanya pengguna dapat mengetahui gender pengguna lain berdasarkan nama atau foto profil yang diunggah pengguna lain. Ini digunakan untuk memperkenalkan diri kepada dunia maya tentang siapa dan bagaimana tentang dirinya.

Berangkat dari studi mengenai komunikasi interpersonal dan media, para peneliti telah mengembangkan tipologi untuk berbagai motif dalam penggunaan internet, yaitu:
1.       Kegunaan interpersonal
2.       Mengisi waktu luang
3.       Pencarian informasi
4.       Kemudahan/kenyamanan
5.       Hiburan

III. Kesimpulan

Internet sangat memudahkan manusia untuk berinteraksi dengan kerabat yang berada jauh. Namun tidak hanya dengan kerabat, tetapi dengan sesame pengguna social media yang tidak dikenal sekalipun. Dalam hal ini, ada beberapa aspek dari pengguna internet seperti aspek psikologis dan aspek demografis yang sangat mempengaruhi pengguna internet.

IV. Referensi


Lspr. 2010. Beyond Borders: Communication Modernity & History. STIKOM LSPR. Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar