Senjata kimia adalah senjata yang memanfaatkan sifat
racun senyawa kimia untuk membunuh, melukai, atau melumpuhkan musuh. Penggunaan
senjata kimia berbeda dengan senjata konvensional dan senjata nuklir karena
efek merusak senjata kimia terutama bukan disebabkan daya ledaknya.
Senjata kimia merupakan senjata yang
efeknya berasal dari bahan kimia yang terdapat di dalam (pada) senjata
tersebut.Bahan kimia yang digunakan untuk senjata biasanya bahan kimia beracun
dan sejenisnya dimana tujuannya adalah untuk menumpas masa secara massal,
membuat lawan tidak berdaya, dan dapat digunakan sebagai penye-rangan musuh
secara psikologis. Ada beberapa kemungkinan ancaman penggunaan senjata kimia
yaitu : pada perang antar militer, perang antar negara, perang antar penduduk
sipil, tindakan teroris, dll.
Fosfor
Fosfor merupakan unsur nonlogam dalam
tabel periodik diberi simbol P, nomor atom 15. Fosfor di alam sebagian besar
ditemukan dalam senyawaan fosfat sebagai batu fosfat. Fosfor memiliki tiga
bentuk (alotrop) yaitu fosfor putih, fosfor merah dan fosfor hitam. Fosfor
putih tersusun atas 4 atom P dengan bentuk tetrahedral, sedangkan fosor merah
dan fosfor hitam struktur yang dimiliki belum diketahui secara jelas namun
diduga polimer atau gabungan dari molekul P4.
Asam
fosfat
fosfat merupakan cairan kental tidak berwarna dan mudah larut dalam air. asam fosfat dapat diperoleh dari reaksi antara fosfor
putih dengan oksigen kemudian tambahkan air. b
Sianida
Sianida adalah
senyawa kimia yang mengandung kelompok siano C≡N, dengan atom karbon
terikat-tiga ke atom nitrogen. Kelompok CN dapat ditemukan dalam banyak
senyawa. Beberapa adalah gas, dan lainnya adalah padat atau cair.
Phosgene
Senyawa ini tidak
berwarna dan sangat beracun, berbau sangat menyengat pada konsentrasi tinggi.
Phosgene lebih berat 3,43 kali dari pada udara, memiliki titik leleh pada -118
C dan titik didih pada 8,3 C. Phosgene beracun pada konsentrasi diatas 50 ppm
(parts per million) udara. Selama Perang Dunia 1, senyawa ini digunakan sebagai
senjata kimia pembunuh masal, dan sekarang senyawa ini digunakan sebagai
senyawa pertengahan pada sintesa senyawa organik seperti carbonic esters,
isocyanates, polyurethanes, dan digunakan dalam pembuatan pewarna.
Chlorine Gas
Pada temperatur
ruangan, senyawa murni Cl ini berbentuk gas berwarna kuning kehijauan dan
berbau menyengat pada konsentrasi tinggi. Senyawa murni Cl tidak tesedia bebas
diudara, akan tetapi berikatan dengan senyawa lain. Chlorine mudah bereaksi
dengan air, logam dan bahan organik. Chlorine memiliki titik leleh pada -101 C
dan titik didih pada -34,05 C pada tekanan atmosfer. Penggunaan Chlorine
sebagai senjata kimia tercatat mulai Perang Dunia 1 dan kini senyawanya
digunakan sebagai bahan pemutih pada kertas, membunuh bakteri, pembuatan
bromine, tetraethyl dan berbagai produk lainnya.
Agent Orange,
Senyawa yang
digunakan untuk membunuh tanaman semasa Perang Vietnam ini disebut Orange
karena kontainer pembawa senyawa ini berwarna oranye. Beberapa senyawa
herbisida lain yang terkenal pada selama perang tersebut antara lain Agent Blue
dan Agent White. Agent Orange ini mengandung senyawa samping dioxins yang
sangat berbahaya bagi hewan dan manusia. Dioxins dapat menyebabkan cacat lahir
dan kangker langka dan memiliki efek yang berkepanjangan. Penggunaan senyawa
ini selama Perang Vietnam di tahun 1970 masih ditemukan dampaknya pada
anak-anak yang lahir di tahun 1996.
Nerve Gas
Sebagian besar gas
syaraf termasuk jenis organophosphates, sebuah tipe yang awalnya dikembangkan
untuk digunakan sebagai pestisida. Beberapa tipe yang ada termasuk inisialnya
adalah Tabun (GA), Sarin (GB), Soman (GD), dan yang paling berbahaya VX.
Seseorang yang menyentuh benda yang terkena VX, akan langsung terkontaminasi
dosis yang berbahaya dan senyawa VX akan terus berada pada tubuh korban selama
berminggu-minggu kemudian.
Pada tahun 1962 - 1971 pasukan Amerika
Serikat menumpahkan lk 19 juta galon racun tanaman (herbisida) di Vietnam
sejumlah lk 12 juta galon. Senjata kimia tersebut disebut “agent orange”
suatu herbisida dengan kadar racun yang sangat kuat yang mengandung dioksin.
Racun tersebut merusak pusat susunan syaraf dan melumpuhkan sistem
kekebalan tubuh, menyebabkan kanker, diabetes, bayi lahir cacat dll.
Menurut pendapat saya, penggunaan
senjata kimia cukup membahayakan dan merugikan seluruh makhluk hidup. Oleh karena
itu, penggunaan senjata kimia saat ini harus diperhatikan dan digunakan pada
saat yang benar-benar tepat, tidak menganggap enteng pengunaannya karena
membahayakan makhluk hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar