2. Tujuan psikoterapi dengan pendekatan psikodinamik menurut Ivey, et al (1987) adalah membuat sesuatu yang tidak sadar menjadi sesuatu yang disadari. Rekonstruksi kepribadiannya dilakukan terhadap kejadian-kejadian yang sudah lewat dan menyusus sintesis yang baru dari konflik-konflik yang lama.
Tujuan psikoterapi dengan pendekatan psikoanalisis menurut Corey (1991) yaitu membuat sesuatu yang tidak sadar menjadi sesuatu yang disadari. membantu klien dalam menghidupkan kembali pengalaman-pengalaman yang sudah lewat dan bekerja melalui konflik-konflik yang ditekan melalui pemahaman intelektual.
Tujuan psikoterapi lainnya adalah:
~ Perawatan akut (intervensi krisis dan stabilisasi)
~ Rehabilitasi (memperbaiki gangguan perilaku berat)
~ Pemeliharaan (pencegahan keadaan memburuk jangka panjang)
~ Restrukturisasi (meningkatkan perubahan yang terus menerus pada pasien)
Masserman (dalam Karasu, 1984) telah melaporkan 8 parameter pengaruh dasar yang mencakup unsur-unsur lazim pada semua jenis psikoterapi. Dalam hal ini termasuk:
1. Peran sosial (martabat) psikoterapis
2. Hubungan (perekutuan terapeutik)
3. Hak
4. Retrospeksi
5. Re-edukasi
6. Rehabilitasi
7. Resosialisasi, dan
8. Rekapitulasi
Unsur-unsur psikoterapeutik dapat dipilih untuk masing-masing pasien dan dimodifikasi dengan berlanjutnya terapi.
Daftar Pustaka
Gunarsa, Singgih D. (2007). Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia.
Guze, Barry dkk. (1997). Buku Saku Psikiatri. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Semium, Yustinus. (2006). Kesehatan Mental 3. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
1. Peran sosial (martabat) psikoterapis
2. Hubungan (perekutuan terapeutik)
3. Hak
4. Retrospeksi
5. Re-edukasi
6. Rehabilitasi
7. Resosialisasi, dan
8. Rekapitulasi
Unsur-unsur psikoterapeutik dapat dipilih untuk masing-masing pasien dan dimodifikasi dengan berlanjutnya terapi.
Daftar Pustaka
Gunarsa, Singgih D. (2007). Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia.
Guze, Barry dkk. (1997). Buku Saku Psikiatri. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Semium, Yustinus. (2006). Kesehatan Mental 3. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar