Sistem informasi berbasis komputer meruoakan sebuah sistem yang terintegrasi, sistem-manusia-mesin yang memanfaatkan perangkat keras, perangkat lunak, database, dan prosedut yang bertujuan untuk menyediakan informasi yang mendukung kegiatan organisasi (Marimin, Tanjung & Prabowo, 2006).
Menurut Umar (2005), CBIS merupakan evolusi sistem informasi yang berbasiskan komputer yang tahapannya memperlihatkan perkembangan kemajuan teknologi sistem informasi sekaligus pemanfaatannya oleh orang-orang yang berkepentingan dalam perusahaan.
Stair (dalam Fatta,2007)) menjelaskan bahwa sistem informasi berbasis komputer (CBIS) dalam suatu organisasi terdiri dari komponen-komponen berikut:
a. Perangkat keras, yaitu perangkat keras komponen untuk melengkapi kegiatan memasukkan data, memproses data, dan keluaran data.
b. Perangkat lunak, yaitu program dan instruksi yang diberikan ke komputer.
c. Database yaitu kumpulan data dan informasi yang diorganisasikan sedemikian rupa sehinga mudah diakses pengguna sistem informasi.
d. Telekomunikasi, yaitu komunikasi yang menghubungkan antara pengguna sistem dengan sistem komputer secara bersama-sama ke dalam suatu jaringan kerja yang efektif.
Evolusi/Perkembangan CBIS
SIA
Umar (2005) mengatakan sistem informasi administrasi (SIA) menggunakan komputer hanya untuk pengolahan data perusahaan yang bersifat sederhana, dimana informasi untuk manajemen masih merupakan produk sampingan.
SIM
Menurut Fatta (2007) sistem informasi manajemen (SIM) adalah sebuah sistem informasi pada level manajemen yang berfungsi untuk membantu perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan dengan menyediakan resume rutin dan laporan-laporan tertentu. SIM mengambil data mentah dari TPS dan mengubahnya menjadi kumpulan data yan lebih berarti yang dibutuhkan manajer untuk menjalankan tanggung jawabnya. Untuk mengembangkan suatu SIM, diperlukan pemahaman yang baik tentang informasi apa saja yang dubutuhkan manajer dan bagaimana mereka menggunakan informasi tersebut.
SPK
Decision support system atau sistem pendukung keputusan menurut Fatta (2007) merupakan sistem informasi pada level manajemen dari suatu organisasi yang mengombinasikan data dan model analisi yang canggih atau peralatan data analisis untuk mendukung pengambilan yang semi terstruktur dan tidak terstruktur. SPK dirancang untuk membantu pengambilan keputusan organisasional. SPK biasanya tersusun dari:
a. Database
b. Model grafis atau matematis, yang digunakan untuk proses bisnis.
c. Antarmuka pengguna, yang digunakan oleh pengguna untnuk berkomunikasi dengan SPK.
OA
Office automation menurut Umar (2005) memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktivitas dianatara manajer dan pekerja kantor melalui penggunaan alat-alat elektronik, seperti modem, faksimil, word-processing, electronic mail, dan desktop publishing.
Sistem Pakar
Expert system atau sistem pakar menurut Fatta (2007) merupakan representasi yang menggambarkan cara seorang ali dalam mendekati suatu masalah. Sistem pakar lebih berpusat pada bagaimana mengodekan dan memanipulasi pengetahuan dari informasi. Adapun cara kerja sistem pakar adalah sebagai berikut:
a. Pengguna berkomunikasi dengan sistem menggunakan dialog interaktif.
b. Sistem pakar menyanyakan pertanyaan (jawaban akan ditanyakan seorang pakar) dan pengguna memberikan jawaban.
c. Jawaban digunakan untuk menentukan aturan mana yang dipakai dan sistem pakar menyediakan rekomendasi berdasarkan aturan yang telah disimpan.
d. Seorang knowledge engineer bertanggung jawab pada bagaimana melakukan akusisi pengetahuan, sama seperti seorang analis tetapi dilatih untuk menggunakan teknik yang berbeda.
Daftar Pustaka
Fatta, H. A. (2007). Analisis dan perancangan sistem informasi untuk keunggulan bersaing
perusahaan dan organisasi modern. Yogyakarta: ANDI OFFSET.
Marimin, Tanjung, H., Prabowo, H. (2006). Sistem informasi manajemen sumber daya
manusia. Jakarta: Grasindo
Umar, H. (2005). Evaluasi kinerja perusahaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.