Nama: Tsuraya Farah
Khansa W.
NPM: 17512491
Kelas: 3PA06
Komunikasi dalam Managemen
a.
Definisi komunikasi
Kata komunikasi
berasal dari bahasa Latin communication
yang berarti ‘pemberitahuan’ atau ‘pertukaran pikiran’. Jadi, secara garis
besar, dalam suatu proses komunikasi haruslah terdapat unsur-unsur kesamaan
makna agar terjadi suatu pertukaran pikiran dan pengertian antara komunikator
(penyyebar pesan) dan komunikan (penerima pesan).
Ada
tiga pengertian utama komunikasi secara etimologis, terminologis, dan
paradigmatis, yaitu:
1.
Secara etimologis, komunikasi dipelajari menurut
asal-usul kata, yaitu komunikasi berasal dari bahasa latin ‘communicatio’ dan perkataan ini
bersumber pada kata ‘comminis’ yang
berarti sama makna mengenai sesuatu hal yang dikomunikasikan.
2.
Secara terminologis, komunikasi berarti proses
penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.
3.
Secara paradigmatic, komunikasi berarti pola
yang meliputi sejumlah komponen berkorelasi satu sama lain secara fungsional
untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Contohnya adalah ceramah, kuliah, dakwah,
diplomasi, dan sebagainya.
b.
Proses komunikasi
Proses komunikasi
adalah setiap langkah mulai dari saat menciptakan informasi sampai dipahami
oleh komunikan. Dalam aplikasinya, langkah-langkah dalam proses komunikasi
adalah sebagai berikut:
1.
Ide/gagasan diciptakan oleh sumber/komunikator.
2.
Ide yang diciptakan tersebut kemudian
dialihbentukkan menjadi lambang-lambang komunikasi yang mempunyai makna dan
dapat dikirimkan.
3.
Pesan yang telah di-encoding tersebut selanjutnya dikirimkan melalui saluran/ media
yang sesuai dengan karakteristik lambang-lambang komunikasi ditujukan kepada
komunikan.
4.
Penerima menafsirkan isi pesan sesuai dengan
persepsinya untuk mengartikan maksud pesan tersebut.
5.
Apabila pesan tersebut telah berhasil di-decoding, khalayak akan mengirim
kembali pesan tersebut ke komunikator.
c.
Hambatan komunikasi
Menurut Robbins
(2003), ada empat hambatan komunikasi yang akan mempengaruhi kualitas
komunikasi yang kita lakukan:
1.
Perbedaan
bahasa dan persepsi
Karena persepsi
anda unik, gagasan yang ingin anda sampaikan berbeda dengan orang lain. Sebagai
pengirim, anda memilih rincian yang tampaknya penting bagi anda, yaitu proses
yang dikenal sebagai persepsi selektif. Sebagai penerima, anda mencoba
menyesuaikan rincian baru ke dalam pola yang sudah ada dalam diri anda. Apabila
yang dimaksud tidak ada kesesuaian, kita cenderung mengubah informasi iitu
ketimbang mengatur ulang pola yang sudah ada. Hal inilah yang menyebabkan
pengertian kita terhadap sesuatu hal akan berbeda secara dramatis dengan orang
lain.
2.
Gangguan
komunikasi
Menurut Locker (2000), ada 2
gangguan dalam berkomunikasi, yaitu:
·
Gangguan emosional, yaitu kesulitan dalam
menyusun pesan jika sedang dalam keadaan marah, kecewa, atau takut. Hal ini
menyebabkan gagasan dan perasaan sering membuat kita sulit bersikap objektif.
·
Gangguan fisik, yaitu hubungan yang buruk,
akustik yang jelek, dan tulisan yang tidak dapat dibaca.
1. Overload
informasi
Komunikasi bisnis sering terganggu karena materinya rumit dan
kontroversional. Jumlah pesan bisnis yang disampaikan semakin hari semakin
banyak dan peluang untuk terjadinya umpan balik sering terbatas, sehingga sulit
untuk meluruskan salah pengertian ketika hal itu terjadii
2. Penyaringan yang tidak tepat
Menyaring adalah membuang atau menyingkat informasi sebelum pesan itu
diteruskan kepada orang lain. Namun apabila hal tersebut mempengaruhi jumlah
dan mutu informasi yang diteruskan, tentu ajan mempengaruhi komunikasi efektif
yang diharapkan.
d.
Definisi Komunikasi Interpersonal
Komunikasi
interpersonal adalah interaksi tatap muka antar dua atau beberapa orang, dimana
pengirim dapat menyampaikan pesan secara langsung, dan penerima pesan dapat
menerima dan menanggapi secara langsung pula. Kebanyajan komunikasi interpersonal
berbentuk verbal disertai ungkapan-ungkapan nonverbal dan dilakukan secara
lian.
Pelatihan dan Pengembangan
a.
Definisi pelatihan
Menurut peraturan
pemerintah R.I. nomor 71 tahun 1991 dikemukakan bahwa pelatihan (pelatihan
kerja) adalah keseluruhan kegiatan untuk memberikan, memperoleh, meningkatkan
serta mengembangkan keterampilan, produktivitas, disiplin, sikap kerja, dan
etos kerja pada tingkat keterampilan tertentu yang pelaksanaannya lebih
mengutamakan prakterk daripada teori.
b.
Tujuan dan sasaran pelatihan dan pengembangan.
Tujuan pelatihan
terdiri atas tujuan pembelajaran antara yaitu keluaran (output) yaitu perubahan perilaku peserta pelatihan dalam ranah (domain) kognisi, keterampilan, sikap dan
nila-nilai, serta tujuan pembelajaran akhir yaitu pengaruh (outcome)
c.
Perbedaan pelatihan dan pengembangan.
Pelatihan dan
pengembangan merupakan dua konsep yang sama yaitu untuk meningkatkan
pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan. Tetapi dilihat dari tujuannya,
umumnya kedua konsep tersebut dapat dibedakan. Pelatihan lebih ditekankan pada
peningkatan kemampuan untuk melakukan pekerjaan yang spesifik saat ini, dan
pengembangan lebih ditekankan pada peningkatan pengetahuan untuk melakukan
pekerjaan pada masa yang akan dating, yang dilakukan melalui pendekatan yang
terintegrasi dengan kegiatan lain untuk mengubah perilaku kerja.
d.
Faktor psikologi dalam pelatihan dan
pengembangan
David McClelland
(1961) mencoba menjelaskan suatu lingkungan psikologis yang mempengaruhi
perilaku individu unutk melakukan kegiatan-kegiatan yang bermuara pasa
akumulasi kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi. McClelland menyatakan bahwa Nedd for Achievement dimanifestasikan
kedalam beberapa gaya hidup, yaitu:
1.
Dorongan untuk selalu mengambil resiko (risk-taking).
2.
Kemauan untuk bekerja keras dalam upaya untuk
mencapai suatu tujuan.
3.
Kecenderungan untuk memiliki rasa tanggung jawab
pribadi yang tinggi.
4.
Dorongan untuk memperdalam pengetahuan tentang
tujuan-tujuan konkret suatu kegiatan yang diperlukan dalam rangka penyusunan
target.
5.
Pengusaha dengan Nedd for Achievement biasanya memiliki naluri dan kapabilitas untuk
membuat rencana jangka panjang dan cara mengorganisasi perusahaan yang
dipimpinnya.
Jadi McClelland melihat kepada faktor
psikologis individu yang dibentuk oleh lingkungan dimana dia dilahirkan dan
dibesarkkan sebagai factor dominan yang menentukan perilaku ekonomi.
e.
Teknik dan metode Pelatihan
Ada beberapa tenik yang bias digunakan
dalam pelatihan dan pengembangan, yaitu:
1.
On the job
training
a.
Job
instruction training (JIT)
b.
Job
rotation
c.
Apprenticeships
(magang)
d.
Coaching
2. Off the job training
a.
Lecture/kuliah
mimbar
b.
Vestibule
training
c.
Role
playing
d.
Behavior
modeling
e.
Case study
f.
Simulation
g.
Self study
h.
Programmed
learning
i.
Laboratory
training (latihan dalam laboraturium)
Hadiwinata, Bob. S. (2002). Politik Bisnis Internasional.
Jogjakarta: Kanisius.
Hardjana, Agus M. (2003). Komunikasi Intrapersonal dan Interpersonal.
Jogjakarta: Kanisius.
Hariandja, Marihot T.E. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
PT Grasindo.
Sirait, Justine T. Memahami
Aspek-Aspek Pengelolaan Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi. Grasindo.
Sukoco, Badri M. (2007). Manajemen Administras Perkantoran Modern.
Penerbit Erlangga.
Suprapto, Tommy. (2009), Pengantar Teori dan Manajemen Komunikasi.
Jogjakarta: MedPress.
Tim Pengembangan Ilmu Pendidikan FIP-UPI.
(2007). Ilmu & Aplikasi Pendidikan.
Grasindo